buat tahapan metode ilmiah terhadap permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
Langkahlangkah Metode Ilmiah Untuk dapat membuat contoh metode ilmiah, kita harus mengetahui langkah-langkah dalam menyusun metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut harus dilakukan secara runut yang terdiri dari: 1) Observasi Awal 2) Identifikasi Masalah 3) Perumusan hipotesis 4) Eksperimen 5) Analisis Hasil 6) Penarikan kesimpulan
Denganmetode ini, anda dapat mengembangkan tekhnik berfikir dan memecahkan masalah penting anda ke tingkat jenius. 1. Mengubah sudut pandang bahasa tentang masalah dari negatif ke positif From: menggunakan kata masalah, menggunakan situasi kata atau menyebutnya tantangan atau kesempatan.
Karenahilangnya satu informasi penting dapat menghalangi pemecahan masalah. Berikut ini kami sajikan beberapa kalimat informatif dan juga contoh tindakan berpikir kritis yang perlu dilakukan: Contoh 1: Setiap hari atmosfir bumi dibombardir oleh 1022 joule radiasi solar (1 J = 0,239 kal).
Maksudnyabegini, prinsip-prinsip yang digunakan dalam metode ilmiah digunakan pula dalam penelitian ilmiah. Adapun letak kedua perbedaan metode ilmiah dengan penelitian ilmiah, sebagaimana telah disebut di atas adalah: (1) dalam hal rumusan masalah; dan (2) dalam hal cara kerja pemecahan masalah. Mari kita uraikan satu persatu. Rumusan Masalah
Vay Tiền Trả Góp Tháng Tư Nhân. Biologi Ruang Lingkup Biologi Daftar Materi Bab 1 Langkah-langkah Metode Ilmiah Langkah-langkah metode ilmiah Keselamatan Kerja Laboratorium Latihan 1 Latihan 2 Latihan 3 Latihan 4 Latihan 5 MATERI Langkah-langkah Metode Ilmiah Sobat, metode ilmiah biasanya dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada di lingkungan kita, coba Sobat Pintar cermati permasalahan lingkungan pada gambar berikut! Langkah-langkah dalam melakukan metode ilmiah adalah sebagai berikut 1. Mengidentifikasi masalah Masalah adalah sesuatu persoalan yang harus diselesaikan. Masalah yang akan diteliti dapat diperoleh dari pengamatan sehari-hari masalah yang ada selanjutnya kita buat suatu rumusan sehingga disebut rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan rinci, lengkap, dan jelas mengenai ruang lingkup yang akan diteliti. 2. Membuat hipotesis Hipotesis adalah dugaan atau “jawaban” sementara mengenai suatu hal atau permasalahan yang akan dibuktikan kebenarannya melalui data-data atau fakta-fakta hasil penelitian. Hipotesis dapat dibagi dua, yaitu Hipotesis Alternatif H¹ Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Sebagai contoh pemberian pakan ubi jalar berpengaruh secara signifikan terhadap kadar glukosa darah mencit model diabetes. Hipotesis Nol H° Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh antara variabel antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Sebagai contoh lama penyinaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah stomata tanaman kacang merah. 3. Merancang Percobaan Percobaan atau eksperimen merupakan salah satu langkah dalam metode ilmiah yang berfungsi untuk mendapatkan data yang digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis kita dapat diterima atau ditolak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan percobaan, yaitu lokasi penelitian, alat dan bahan yang digunakan, metode kerja, unit percobaan, perlakuan, variabel dan pengamatan. Langkah-langkah metode ilmiah Selain fenomena alam di lingkungan, permasalahan sosial juga bisa dijadikan topik penelitian Sobat, coba cermati gambar berikut ini! Nah, sebelum Sobat mencoba menentukan tahapan metode ilmiah dari kasus gambar di atas, kita pelajari dulu langkah berikutnya setelah kita selesai merancang percobaan. 4. Mengolah Data Pengamatan Dari hasil percobaan, akan diperoleh data. Data, yaitu nilai-nilai hasil pengamatan atau pengukuran yang selanjutnya akan diolah menjadi sebuah karya tulis ilmiah ataupun makalah. Terdapat 2 jenis data, yaitu • kuantitatif yang disajikan dalam bentuk angka dan biasanya membutuhkan alat bantu ukur, misal jumlah daun tanaman kacang tanah pada pengamatan pertumbuhan hari ke-8, panjang dan berat daun pada hari ke-6, biasanya data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau diagram angka. • kualitatif, berdasarkan pengamatan dengan 5 indera, misal uji organoleptik rasa, tekstur, aroma yoghurt pada fermentasi hari ke-2, dimana penyajian data kualitatif biasanya dalam bentuk uraian kalimat, skema, dan gambar. 5. Membuat Kesimpulan Dalam membuat kesimpulan, peneliti harus memperhatikan hipotesis yang akan diajukan serta data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Data-data penelitian yang telah dianalisis digunakan untuk menguji hipotesis mana yang diterima sehingga kita dapat menarik kesimpulan dengan benar. Biasanya, kesimpulan ditulis berdasarkan tujuan penelitian. 6. Mengomunikasikan Hasil Penelitian Salah satu kewajiban peneliti adalah membuat laporan atau penelitian yang dikerjakannya. Laporan penelitian merupakan karya tulis ilmiah sehingga harus ditulis dengan aturan tertentu serta menggunakan bahasa dan kosa kata ilmiah yang baku. Secara garis besar laporan hasil penelitian berisi pendahuluan, tinjauan pustaka, hipotesis, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran, daftar pustaka, dan lampiran. Sobat Pintar bisa mengaplikasikan metode ilmiah dalam kehidupan sehari-hari dengan mengamati fenomena-fenomena alam, sosial, dan ekonomi di sekitar kita. Keselamatan Kerja Laboratorium Sobat Pintar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum, saat, dan setelah bekerja di laboratorium. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan pada saat di laboratorium Selama bekerja di laboratorium harus mengenakan jas laboratorium. Setiap pengguna laboratorium harus menjaga ketertiban, kebersihan, dan keamanan laboratorium. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium. Dilarang bersenda gurau di laboratorium. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan kimia. Sebelum bekerja di laboratorium siapkan buku kerja dan alat tulis. Pelajari dengan seksama jenis percobaan, jenis bahan, jenis peralatan, dan cara membuang limbah sisa percobaan. Dilarang makan, minum, dan merokok di dalam laboratorium. Jagalah kebersihan meja percobaan. Setiap peneliti harus mencatat semua kegiatan dengan selengkap-lengkapnya. Gunakan peralatan kerja khusus, seperti kacamata pengaman, untuk melindungi mata. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi. Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama setelah melakukan percobaan. Apabila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan kimia, laporkan segera kepada asisten. Matikan keran air dan aliran listrik sebelum meninggalkan laboratorium. Gimana Sobat Pintar sudah tahu kan sekarang? So, hati-hati ya jika kalian sedang berada di laboratorium. Berikut alat-alat keselamatan kerja di laboratorium Jas laboratorium Kain lap yang tahan panas dan tidak mudah terbakar Sarung tangan tahan panas Masker Kacamata pelindung Ruangan khusus untuk pemakaian bahan kimia berbahaya Peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan PPPK Alat Pemadam Api Ringan APAR Sobat Pintar harus sangat berhati-hati dalam bekerja di laboratorium ya... Jangan lupa selalu memakai alat pelindung diri sebelum memulai pekerjaan di laboratorium. 1. Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah.... A. Merumuskan masalah B. Mengumpulkan data C. Mengajukan hipotesis D. Merumuskan hokum E. Melakukan observasi JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah merumuskan masalah, kemudian Melakukan observasi Melakukan hipotesa Menguji dengan eksperimen Menarik kesimpulan Menguji kesimpulan 2. Untuk membuktikan hipotesis harus melakukan.... A. Percobaan B. Penafsiran C. Penelitian D. Perkiraan E. Melakukan observasi JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Untuk membuktikan hipotesis harus melakukan pengujian dengan eksperimen, supaya hasilnya menjadi lebih akurat jika sesuai dengan hasil hipotesisnya. 3. Ketika terdapat kecelakaan dalam penelitian, maka diharuskan bagi para peneliti untuk menyiapkan.... A. jas laboratorium B. peralatan PPPK C. kacamata pelindung D. sarung tangan E. masker JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Di dalam laboratorium harus disiapkan alat PPPK agar dapat segera menyelamatkan seseorang yang terluka. 4. Dalam penelitian, eksperimen dilakukan untuk menguji.... A. pengumpulan data B. rumusan masalah C. latar belakang D. kesimpulan E. hipotesis JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Eksperimen/pengujian dilakukan untuk menguji hipotesis dugaan sementara. 5. Suatu cara yang sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah kehidupan disebut.... A. eksperimen ilmiah B. metode ilmiah C. praktek ilmiah D. sikap ilmiah E. kerja ilmiah JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Cara sistematis yang dilakukan ilmuwan untuk memecahkan masalah kehidupan adalah metode ilmiah.
6 Langkah-langkah metode ilmiah adalah pembahasan utama yang akan dijelaskan secara lengkap pada artikel dibawah ini. Sub pembahasan mengenai tahapan langkah-langkah dalam melakukan metode ilmiah lengkap dengan contohnya yang akan dibahas didalam materi pelajaran Biologi yakni sebagai berikut 1. Pengertian metode ilmiah. 2. 6 langkah-langkah metode ilmiah. 3. Pengertian sikap ilmiah. 4. Pengamatan terhadap lingkungan biotik dan abiotik. Semoga pembahasan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan anda didalam mengetahui pengertian metode Ilmiah, 6 langkah-langkah metode ilmiah, pengertian sikap ilmiah dan pengamatan terhadap lingkungan biotik maupun abiotik serta dapat menjadi portal referensi tugas, skripsi maupun makalah bagi para pelajar di seluruh wilayah tanah air Indonesia maupun mancanegara. Pengertian metode Ilmiah Arti dan definisi metode ilmiah adalah cara atau tehnik yang dilakukan untuk memecahkan masalah ilmiah dengan langkah-langkah tertentu yang teratur dan sistematis. Misalnya langkah-langkah yang dilakukan para ilmuan dalam menciptakan alat atau produk ilmiah lain. 6 Langkah-langkah metode ilmiah Dibawah ini adalah urutan tahapan langkah-langkah dalam metode ilmiah yang akan dijelaskan secara lengkap dan detail sebagai berikut 1. Merumuskan masalah Masalah adalah segala persoalan yang perlu dipecahkan secara pasti dan benar. Misalnya saat mengamati kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu, kita bisa merumuskan masalah menggunakan berbagai kata tanya. Contoh merumuskan masalah adalah sebagai berikut a. Apakah yang menyebabkan kepompong berubah menjadi kupu-kupu ? b. Bagaimana proses perubahan kepompong menjadi kupu-kupu ? c. Dimana tempat yang ideal bagi kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu ? d. Kapan waktu yang tepat bagi kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu ? e. Siapa yang pernah melakukan pengamatan terhadap kepompong berubah menjadi kupu-kupu ? f. Mengapa kepompong berubah menjadi kupu-kupu ? 2. Menyusun kerangka berpikir Setelah merumuskan permasalahan yang akan diteliti, langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka berpikir. Dalam kegiatan ini yang dilakukan adalah mengumpulkan keterangan atau data yang berkaitan dengan masalah yang berguna untuk menemukan jawaban sementara terhadap masalah tersebut. Data yang dikumpulkan dapat berupa hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, maupun hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai masalah yang sama. 3. Menyusun hipotesis Dari data-data yang dikumpulkan, dapat disusun suatu hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah dan fakta berdasarkan teori dan fakta yang ada. Dalam penelitian, terdapat dua jenis hipotesis, yaitu a. Hipotesis nol Ho Hipotesis nol Ho adalah dugaan yang mengatakan tidak ada pengaruh. Contoh hipotesis nol adalah seperti jenis pohon tidak terpengaruh terhadap warna kupu-kupu yang dihasilkan. b. Hipotesis alternatif Ha Hipotesis alternatif Ha adalah dugaan yang mengatakan ada pengaruh. Contoh hipotesis alternatif adalah seperti jenis pohon tempat hidup kepompong berpengaruh terhadap warna kupu-kupu yang dihasilkan. 4. Melakukan eksperimen Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan eksperimen. Eksperimen atau percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data yang nantinya dapat diolah dan dianalisis. Dari hasil pengolahan data tersebut, dapat diketahui apakah hipotesis yang dibuat sesuai dengan hasil eksperimen atau tidak. 5. Menarik kesimpulan Kesimpulan dibuat berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil eksperimen. Terdapat dua kemungkinan hasil eksperimen, yaitu seperti 1. Menerima hipotesis nol 2. Menerima hipotesis alternatif 6. Eksperimen lanjutan atau eksperimen ulang Kesimpulan yang diperoleh dari hasil eksperimen, biasanya akan menimbulkan pertanyaan baru. Pertanyaan baru tersebut memerlukan eksperimen lanjutan untuk menjawabnya. Selain itu, orang lain bisa melakukan eksperimen ulang untuk membuktikan kebenarannya. Setelah serangkaian langkah-langkah metode ilmiah tersebut dilakukan, hendaknya peneliti melaporkan hasil penelitiannya. Pelaporan hasil penelitian ini berguna untuk mempublikasikan hasil percobaan dan dapat juga sebagai acuan oleh orang lain yang ingin melakukan percobaan yang sama. Sikap ilmiah Pengertian sikap ilmiah adalah tindakan yang harus dilakukan oleh seorang peneliti. Ciri-ciri sikap ilmiah meliputi sebagai berikut 1. Rasa ingin tahu yang besar 2. Jujur 3. Teliti 4. Terbuka 5. Mau menerima masukan maupun kritikan dari orang lain dan 6. Bersifat objektif Bersikap objektif adalah dalam melakukan suatu penelitian, diharapkan seorang peneliti tidak dipengaruhi oleh perasaan diri sendiri. Oleh karena itu, semua yang dikemukakan oleh seorang ilmuan harus berdasarkan fakta yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Pengamatan terhadap lingkungan Biotik dan Abiotik Lingkungan tempat tinggal disekitar kita dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut 1. Lingkungan biotik Lingkungan biotik adalah lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Contoh lingkungan biotik adalah antaralain seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. 2. Lingkungan abiotik Lingkungan abiotik adalah lingkungan yang terdiri atas benda mati. Contoh lingkungan abiotik adalah antaralain seperti udara, air dan tanah. Dalam melakukan langkah-langkah metode ilmiah, sangat erat sekali kaitannya dengan lingkungan biotik dan abiotik, terutama pada saat kegiatan pengamatan. Kegiatan pengamatan didalam penelitian dapat berupa seperti 1. Mengukur 2. Mencatat 3. Mengumpulkan data 4. Menginterprestasi 5. Menggambar 6. Mencermati dan 7. Mengidentifikasi Demikian pembahasan mengenai 6 langkah-langkah dalam metode ilmiah lengkap dengan contohnya.
Artikel Kimia kelas X ini akan menjelaskan tentang pengertian metode ilmiah serta apa saja langkah-langkah metode ilmiah. — Ketika kita ingin menemukan jawaban atas permasalahan sains, yang kita perlukan adalah sebuah langkah-langkah dalam metode ilmiah. Maka dari itu, penting banget nih buat kalian perhatikan dan pahami tentang konsep metode ilmiah yang mencakup pengertian metode ilmiah beserta langkah-langkahnya. Ada yang penasaran? Langsung scroll aja ke materi di bawah! Tahu nggak sih, ketika para peneliti memiliki gagasan, mereka dapat mengusulkannya melalui metode ilmiah. Metode ilmiah ini merupakan cara yang paling sering digunakan oleh peneliti untuk memecahkan masalah. Nah, langkah-langkah dalam metode ilmiah harus dilakukan secara sistematis berurutan. Oke, di sini ada beberapa hal yang penting dan harus kamu pahami ya. Pengertian Metode Ilmiah Ilmu kimia menjawab banyak permasalahan berlandaskan eksperimen dan penalaran akal sehat. Eksperimen yang dilakukan harus sistematis dan logis. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode standar dalam pelaksanaannya, maka digunakanlah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan suatu prosedur atau cara pemecahan masalah dengan menggunakan langkah-langkah yang telah tersusun secara sistematis. Langkah-langkah tersebut dilaksanakan melalui konsep dasar berpikir ilmiah, yaitu analitis, logis, objektif, konseptual, dan empiris. Langkah-Langkah Metode Ilmiah Ada 10 tahap dalam metode ilmiah, selengkapnya bisa kamu cek di bawah ini 1. Identifikasi Masalah Metode ilmiah dimulai dari mengidentifikasi masalah. Caranya, dengan mengamati lingkungan di sekitar kamu, atau juga bisa mengidentifikasi masalah melalui artikel maupun buku-buku yang kamu baca, loh! Oleh karena itu, identifikasi masalah sangat penting sebelum kamu melakukan penelitian. Baca juga 10 Simbol Keselamatan Kerja di Laboratorium & Contohnya 2. Merumuskan Masalah Saat kamu sudah mengidentifikasi masalah, selanjutnya adalah merumuskan masalah. Rumusan masalah itu erat kaitannya sama tujuan yang ingin kamu capai dalam suatu penelitian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merumuskan masalah Perumusan masalah berupa kalimat pertanyaan yang ingin kamu jawab dalam penelitian. Rumusan masalah yang dibuat harus dapat diuji observasi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kalimat pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti. 3. Mengkaji Literatur Menyusun Teori Dasar Setelah kamu punya rumusan masalah, kamu harus menyusun dasar teori untuk penelitian kamu. Nah, caranya kamu bisa mengkaji berbagai literatur, seperti membaca buku, menganalisis penelitian terdahulu, atau membaca artikel/jurnal ilmiah tentang topik yang kamu teliti. 4. Membuat Hipotesis Selanjutnya kamu bisa membuat hipotesis yaitu dugaan sementara atas rumusan masalah penelitian kamu. Nah, hipotesis ini harus berdasarkan dasar teori yang sudah kamu pilih dan bersifat objektif terukur. 5. Menentukan Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan faktor yang menentukan validitas kebenaran hasil penelitian yang dilakukan. Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel terikat, variabel bebas, dan variabel kontrol. 6. Menetapkan Prosedur Kerja Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir. Baca juga Menghitung Massa Atom Relatif 7. Menguji Hipotesis Melakukan Eksperimen, Observasi, atau Survei Lalu, bagaimana kita mengetahui apakah hipotesis yang sudah kamu buat sudah benar atau belum benar? Caranya dengan menguji hipotesis tersebut. Misalnya, melakukan eksperimen di dalam laboratorium, observasi langsung, atau melakukan survei. Kamu juga bisa menyiapkan tabel data pengamatan sebelum melakukan eskperimen agar memudahkan kamu untuk mencatat ya! 8. Mengolah dan Menganalisis Data Terus, data-data yang telah kamu peroleh dari uji hipotesis, dicatat dan diolah ke dalam bentuk tabel, grafik atau diagram, sehingga mudah untuk dianalisis. Dalam mengolah dan menganalisis data ini, kamu harus menghubungkannya dengan dasar teori yang sudah kamu jadikan rujukan ya! 9. Membuat Kesimpulan Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan, kalian harus memutuskan apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, kalian juga harus mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan. 10. Mempublikasikan Hasil Penelitian Setelah kamu menyimpulkan hasil penelitian, kamu bisa mempublikasikan apa yang sudah kamu temukan dalam bentuk tulisan berupa laporan ilmiah dan bisa kamu publikasikan dalam bentuk lisan berupa presentasi dalam forum-forum ilmiah. Bagaimana? Sekarang kamu paham kan bagaimana langkah-langkah dalam metode ilmiah. Selalu diingat ya, dalam metode ilmiah itu hasil dan jawabannya harus berdasarkan fakta dan dapat dipertanggungjawabkan, jangan sampai asal-asalan ya. Mau tanya-tanya materi seputar Kimia sama tutor yang andal dan diskusi bareng materi lainnya yang belum kamu pahami? Yuk, tanya di roboguru sekarang! Artikel ini telah diperbarui pada 3 Agustus 2022.
Contoh Metode Ilmiah – Sudah Pernah Melihat Contoh Metode Ilmiah? Berbicara mengenai metode ilmiah, banyak yang beranggapan bahwa itu adalah sesuatu hal yang sulit dan rumit. Wajar saja sih, dari kata ilmiah saja kita bisa membayangkan sifat-sifat yang melekat di dalamnya. Ilmiah berarti harus logis, berdasarkan fakta yang ada, dan lain sebagainya. Tetapi meskipun sulit bukan berarti tidak bisa sama sekali. Metode ilmiah tidak bisa dihindari tetapi harus dipelajari. Jadi pada artikel kali ini tidak ada salahnya jika penulis mencoba menguraikan sedikit demi sedikit pengetahuan tentang metode ilmiah. Adapun beberapa hal yang akan di bahas adalah pengertian metode ilmiah, tahapan metode ilmiah, serta contoh metode ilmiah itu sendiri. Mari tidak usah berpanjang lebar lagi simak ulasannya di bawah ini. Jadi pengertian rumit dari metode ilmiah adalah suatu set metodologi serta teknik keilmuan yang berusaha mencari juga merevisi pengetahuan baru dengan sistem investigasi fenomena yang ketat. Membaca penjelasan di atas memang terlihat agak sulit dipahami memang. Tapi secara sederhananya metode ilmiah dapat diartikan sebagai serangkaian cara atau langkah-langkah yang membantu untuk menyelidiki pertanyaan. Hal penting dari penggunaan metode ilmiah ini adalah memastikan bahwa eksperimen atau percobaan dapat ditiru oleh siapapun. Selain itu proses eksekusi atau pelaksanaan percobaan menggunakan metode ilmiah juga dipastikan bahwa data dicatat dan bisa dibagikan kepada yang lain. Hal ini agar bias ilmuwan yang melakukan percobaan sedikit diminimalisir. Tujuan Metode Ilmiah Lalu apa sih memang tujuan metode ilmiah? Apakah setiap ilmu pengetahuan diperoleh dengan metode ilmiah? Oke jadi secara singkat metode ilmiah bertujuan agar cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut bisa sistematis sehingga dapat menguji ide atau gagasan juga hasil dalam penyelidikan ilmiah dalam pelaporan. Tanpa adanya metode ilmiah menemukan ilmu pengetahuan baru adalah hal sulit diterima. Jadi metode ilmiah bisa dibilang sebagai penuntun untuk mencari dan menghasilkan penemuan yang valid dan dapat dipercaya. Tahapan Metode Ilmiah Kalau kamu masih bingung bagaimana tahapan-tahapan metode ilmiah? Apakah sulit dan belibet? Dari pada menduga sangka, yuk langsung saja lihat penjelasan berikut ini 1. Pengamatan Selayaknya jika kita ingin mengetahui tentang sesuatu, maka hal yang pertama akan kita lakukan adalah mengamati objek tersebut dengan seksama. Begitu juga dalam metode ilmiah, proses metode ilmiah diawali dengan adanya proses pengamatan tentang alam. Setelah kita mengamati banyak hal tersebut tentu biasanya da sesuatu yang berbeda dari biasanya, hal ini disebut dengan fenomena. Mari kita ambil contoh pengamatan dalam metode ilmiah agar lebih mudah dipahami. Seseorang sudah mengamati dan mempelajari bahwa suhu rata-rata globab telah meningkat sejak pencatatan yang dimulai pada tahun 1880. Kita mengetahui bahwa karbondioksida adalah gas rumah kaca. Dan gas rumah kaca dapat memerangkap panas di atmosfer. Nah sikap keingin tahuan tersebut nantinya kan berkembang pada pengamatan dan metode ilmiah yang lebih dalam lagi. 2. Merumuskan Masalah Setelah mengamati banyak hal tersebut tentu dari situ kita menemukan beberapa masalah. Dan inilah tahapan kedua dari metode ilmiah yaitu merusmuskan masalah. Bagaimana caranya? Kemudian dari fenomena yang dihasilkan dari pengamatan tersebut kita buat dalam bentuk pertanyaan. Setelah itu barulah ajukan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang bisa diuji. Ingat yah harus dicatat bahwa pertanyaan yang diajukan pastikan bisa diuji. Baiklah mari kita ambil contoh bagaimana pertanyaan ilmiah tersebut dari kasus yang ada pada tahap pengamatan “Apakah jumlah karbondioksida di atmosfer bumi telah berubah?” “Bagaimana karbondioksida pada atmosfer berubah selama 50 tahun terakhir?” “Berapa banyak CO2 di atmosfer telah meningkat antara tahun 1958 sampai 20111 dalam bagian perjuta?” Nah kurang lebih itulah beberapa pertanyaan ilmiah yang bisa diajukan dari kasus pemanasan global di atas. Mari kita lanjut pada tahap selanjutnya 3. Hipotesis Oke jadi hipotetis itu apa? hipotesis bisa diartikan dengan dugaan sementara. Dugaan sementara ini tetapi bukan hasil dari asal menduga loh ya. Hipotesis atau jawaban sementara ini dapat disusun dari data-data yang ada, juga dari penelitian-penelitian sebelumnya. Karena biasanya pertanyaan yang diajukan juga masih berkaitan dengan penelitian sebelumnya, meskipun dalam beberapa hal berbeda. Tapi dari penelitian sebelumnya tersebutlah kita dapat berpijak dalam menyusun hipotesis. 4. Eksperimen Nah kalau kita sudah membuat dugaan sementara atau hipotesis. Langkah selanjutnya dalah saatnya membuktikan apakah hipotesis yang kita ajukan itu memang benar. Bagaimana bukti-bukti yang ada di lapangan itu akan segera menghakimi apakah hipotesis benar. 5. Analisis Data Ternyata kita tidak bisa berhenti pada eksperimen saja. Masih ada tahap selanjutnya yaitu analisis data. Analisis data ini akan menyajikan data dalam bentuk yang mudah dipahami seperti tabel, data statistik, dan lain-lain. Dalam pengelompokannya data dapat dibedakan berdasarkan sumber, penampilan, dan skalanya. Berdasarkan sumber terdapat data primer data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dan data sekunder data yang dikutip dari sumber dokumentasi. Selanjutnya penjelasan lengkap tentang macam-macam data akan dibahas pada sub bab berikutnya. 6. Kesimpulan Kesimpulan merupakan tahap terakhir dari proses panjang metode ilmiah. Tahap ini diperoleh jika kita dapat mengiterpretasikan data-data yang sudah diperoleh. Nah dalam tahap ini sangat penting nih kejujuran seorang peneliti karena boleh jadi hasil dari kesimpulan kita berbeda dengan hipotesis yang sudah kita buat sebelumnya. Kegunaan Ilmu Statistika Sebagai Metode Ilmiah Agar tidak menimbulkan kesalahan penafsiran bagi para pengguna statistika terlebih dahulu akan dijelaskan perbedaan arti statistik dan statistika. Statistik digunakan untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun nonbilangan fakta yang disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan Supangat, 2007. Statistika adalah ilmu atau seni yang berkaitan dengan tata cara metode pengumpulan data, analisis data dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan Tuban, 1972. Di dalam kehidupan aktivitas sehari hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita deskripsikan dalam sebuah bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan di analisa. Akan tetapi bagaimana penyajian data yang kita dapat tentunya berbeda beda, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penyaji data. Pada dasarnya aplikasi ilmu statistik dibagi dalam dua bagian, yaitu statistik deskriptif dan statistik induktif. Perbedaan Statistik Deskriptif dan Statistik Induktif Statistik deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data, seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh data-data yang bervariasi dan sebagainya. Merupakan suatu metode atau cara-cara yang digunakan untuk meringkas dan mendata dalam bentuk tabel, grafik atau ringkasan numerik data. Statistik deskriptif merupakan ilmu statistika yang menggunakan data suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja. Contoh statistik deskriptif adalah pembuatan distribusi frekuensi diagram, ukuran pemusatan, rata-rata, standar deviasi dan penyebaran. Statistik induktif inferensial adalah metode yang digunakan untuk mengetahui populasi berdasarkan sampel dengan menganalisis dan menginterprestasikan data menjadi sebuah kesimpulan. Contoh teori probabilitas, pengujian statistik, regresi, dan korelasi dan lain-lain. Mencermati fenomena empiris tidak dapat dipungkiri para pengambil keputusan baik pada instansi pemerintah maupun swasta dan interaksi kehidupan bermasyarakat telah banyak menggunakan kaidah-kaidah statistika. Seperti menghitung rata-rata penghasilan sebuah keluarga setiap bulan, mengukur tingkat produktivitas usaha, melihat hubungan antara aktivitas yang dikerjakan dengan prestasi yang diraih, dan sebagainya. Untuk menganalisis secara deskriptif kualitas dari setiap variabel penelitian, maka digunakan teknik statistik deskriptif, yakni Distribusi Frekuensi. Distribusi Frekuensi merupakan suatu tabel yang menunjukkan frekuensi kemunculan data atau frekuensi relatifnya yang berguna untuk meringkas data numerik maupun kategori. Pengelompokan Data Data adalah bentuk jamak dari datum artinya kumpulan angka, fakta, fenomena atau keadaan lainnya, merupakan hasil pengamatan, pengukuran atau pencacahan dan sebagainya terhadap obyek. Yang berfungsi dapat membedakan obyek yang satu dengan lainnya pada variabel yang sama. Statistika berhubungan dengan pengolahan data atau yang menjadi input dalam proses statistika adalah data. Dari sudut pandang statistika data dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu 1. Data kualitatif, adalah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka sifat. 2. Data kuantitatif , adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diasumsikan sebagai informasi dalam bentuk pernyataan “bilangan” yang didasarkan pada hasil perhitungan. Sedangkan pengelompokan data menurut cara perolehan menurut statistika terdiri atas 1. Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti baik secara individu maupun kelompok/organisasi. 2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi/ keterangan dari obyek yang diteliti. 3. Data tersier, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti biasanya data tersebut diperoleh dari pihak ketiga baik dari individu maupun kelompok yang sengaja mengungkapkan fakta dari pihak kedua. Skala Pengukuran Data Pengukuran merupakan suatu proses dimana suatu angka atau simbol diletakkan pada suatu karakteristik atau stimulti sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan. Skala pengukuran data dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu 1. Skala Nominal Aadalah angka yang diberikan kepada obyek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa atau merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategorik dari kelompok suatu obyek. Contoh jenis kelamin yaitu laki-laki diberi tanda 1 dan perempuan diberi tanda 2. 2. Skala Ordinal Adalah data yang diperoleh dengan cara kategori atau klasifikasi. Namun diantara data tersebut memiliki hubungan atau angka yang diberikan dimana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Contoh kualitas produksi yaitu sangat tinggi dikategorikan 5; tinggi dikategorikan 4; sedang dikategorikan 3; rendah dikategorikan 2; dan tidak berkualitas dikategorikan 1. 3. Skala Interval Adalah suatu skala pemberian angka pada obyek yang mempunyai sifat ukuran ordinal dan mempunyai jarak atau interval yang sama. Contoh temperatur suhu ruangan yang dengan celcius pada 00C sampai 100C. 4. Skala Rasio Adalah skala interval yang memiliki nilai dasar based value yang tidak dapat dirubah atau skala yang memiliki nilai nol dan rasio dua nilai yang memiliki arti. Skala rasio merupakan skala dengan hirarki paling tinggi dibanding skala-skala lainnya yang merupakan angka atau bilangan dari hasil perbandingan. Contoh tingkat produktivitas merupakan perbandingan antara input dan ouput. Pentingnya Statistik Deskriptif Kaitannya dengan metode ilmiah, beberapa fungsi statistika adalah sebagai berikut Menggambarkan data dalam bentuk tertentu sehingga jelas Membantu peneliti membaca data yang terkumpul sehingga dapat mengambil kesimpulan yang tepat Menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti Membantu peneliti melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok lainnya atas objek yang diteliti Sebagai teknik untuk membuat perbandingan Membantu peneliti melihat ada tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti Dapat memperluas pengalaman Membantu peneliti memprediksi waktu yang akan datang Dapat mengukur besaran dari suatu gejala sosial-ekonomi, dan dapat menentukan hubungan sebab akibat untuk prediksi Membantu peneliti dalam menggunakan sampel sehingga dapat bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan objek yang diteliti Membantu peneliti melakukan interpretasi data yang terkumpul Statistik deskriptif akan membawa pada pemahaman tentang karakteristik data yang dimiliki. Statistik deskriptif ini harus selalu mendahului statistik inferensi/analitik. Karena pentingnya statistik deskriptif ini, para ahli selalu mengatakan know your data, what kind of data you have! Statistik inferensi akan membawa pada pengambilan kesimpulan terhadap hipotesis. Statistik deskriptif berusaha menggambarkan berbagai karakteristik data. Berikut ini merupakan catatan utama berkaitan dengan statistik deskriptif 1. Variabel Kategorikal Berkaitan dengan gambaran karakteristik satu set data dengan skala pengukuran kategorikal, pengenalan istilah jumlah atau frekuensi tiap kategori n, dan persentase tiap kategori %, yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. 2. Variabel Numerik Berkaitan dengan gambaran karakteristik satu set data dengan skala pengukuran numerik, pengenalan dua parameter yang lazim digunakan yaitu parameter ukuran pemusatan dan parameter ukuran penyebaran. Mengenal beberapa parameter untuk ukuran pemusatan, yaitu mean, median, dan modus. Untuk parameter ukuran penyebaran, dikenal standar deviasi, varians, koefisien varians, interkuartil, range, dan minimum maksimum. Data variabel dengan skala pengukuran numerik umumnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik histogram dan plots. Sains Kita sudah sering mendengar kata sains begitu juga dengan berita mengenai penelitian atau penemuan ilmiah terbaru di media. Semua berita mengenai sains sering kali menjadi topik hangat dunia internasional yang selalu diminati meski belum tentu kita memahami secara keseluruhan. Para ilmuwan menemukan mutasi baru virus corona, para ilmuwan menemukan vaksin corona, hingga astronom mengonfirmasi meteor sebesar bulan akan melewati bumi. Itu semua merupakan berita utama yang lazim kita temui di surat kabar. Namun, banyak dari kita yang mungkin tidak bisa memberikan penjelasan mengenai apa itu sains. Paling-paling hanya menyebut bahwa sains adalah ssesuatu yang ditekuni para ilmuwan. Benar-benar definisi yang amat sangat sederhana. Kemudian, apa jawaban yang pas untuk menjawab pertanyaan apa itu sains? Tentu kita tidak bisa menjawab pertanyaan itu dengan melihat pada subyek pembahasan sains. Sains menyelidiki berbagai fenomena yang dapat diamati. Sains itu mengamati fenomena fisik, biologi, hingga fenomena sosial. Para ilmuwan mempelajari segala sesuatu mulai dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat alam semesta dibentuk, fenomena pertumbuhan dan perkembangan manusia, hingga pola migrasi capung. Melihat dari pembahasannya, sains merupakan studi terhadap segala sesuatu yang sangat dekat. Kita tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan melihat aktivitas-aktivitas para ilmuwan. Ilmuwan membuat teori tentang suatu fenomena, mengorganisasikan sejumlah proyek riset, membangun peralatan riset, menggali artifak, melakukan jajak pendapat, dan melakukan eksperimen. Semua riset dilakukan mulai dari manusia, proton, hingga hewan dan tumbuhan. Sebuah penjelasan mengenai pernyataan bahwa sains adalah hal yang lazim dilakukan para ilmuwan juga tidak akan memberikan jawaban mengenai dunia sains. Lantaran semua ilmuwan terlihat melakukan hal yang sama antara satu dengan yang lainnya. Kaitan antara Metode Ilmiah dengan Sains Kunci untuk menjawab pertanyaan kita mengenai apakah itu sains, melibatkan metode bagaimana para ilmuwan meneliti alam dan manusia. Aspek apapun yang diamati oleh para ilmuwan akan dicocokkan dengan prinsip metode ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan hal yang sederhana, dimana merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga langkah. Beberapa langkah dalam metode ilmiah tersebut, diantaranya pengamatan, penjelasan, dan pengujian. Semua diawali dengan mengamati fenomena alam. Jika ada sesuatu yang muncul dan tidak bisa dipahami, mereka akan membuat dugaan mengenai hal tersebut. Selaanjutnya para ilmuwan akan mencoba menguji dugaan tersebut. Pada dasarnya metode ilmiah tidak lebih dari tiga langkah sederhana diatas. Melakukan pengamatan dengan teliti, menyusun penjelasan berdasarkan temuan yang belum dipahami, kemudian menguji penjelasan tersebut. Meskipun terdengar sederhana, tapi ketiga langkah tersebut pada kenyataannya sering kali lebih sulit dilakukan daripada yang dibayangkan. Penjelasan misalnya, tidak selalu mudah untuk dipaparkan dan diuji. Demikian juga dengan hasil pengujian yang tidak selalu sejelas apa yang telah diharapkan. Ditambah lagi ketiga hal tersebut tidak sepenuhnya saling terpisah dalam artian saling berkaitan. Terkadang untuk mendapatkan data pengamatan yang tepat peneliti atau ilmuwan harus menggunakan teknik-teknik eksperimen sulit yang diperlukan untuk pengujian penjelasan atau hipotesis. Semuanya tidak mudah dan perlu kecermatan. Lebih jauh lagi, inspirasi mengenai bentuk-bentuk penjelasan baru justru bisa didapatkan dari data-data pengamatan yang baru dan bahkan tidak pernah terpikirkan. Begitu juga dengan pengujian, barangkali akan melibatkan pengamatan terhadap fenomena yang diteliti demi konfirmasi pengamatan. Melihat sedikit penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan apa itu sains dan kaitannnya dengan metode ilmiah. Dari metode ilmiah kita dapat menjelaskan apa arti dari sains itu sendiri. Lalu, apa itu sains? Sains merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperluas pemahaman kita mengenai mengapasegala sesuatu terjadi. Untuk mencapai hal tersebut, sains menggunakan metode ilmiah. Dimana di dalamnya terdapat tiga langkah, yakni pengamatan, penjelasan, dan pengujian. Contoh Metode Ilmiah dalam Praktek Metode ilmiah dalam praktek ini biasa dilakukan oleh pelajar-pelajar khusunya mempelajari ilmu pengetahuan alam IPA. Bagaimana contoh-contohnya yuk langsung simak contoh di bawah ini Praktek Fisika Siapa yang setuju bahwa belajar fisika memang bukan hal sederhana? Padahal fisika berhubungan erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Banyak faktor sih yang kemudian fisika terlihat seperti pelajaran yang sulit. Nah barangkali memang teori yang disertai praktek akan lebih mudah dipahami sehingga sangat penting praktek dalam pelajaran fisika. Dan yang lebih penting lagi bahwa praktek tersebut harus menggunakan metode ilmiah agar hasil eksperimen yang dilakukan valid. Berikut salah satu contoh metode ilmiah dalam praktek fisika Tentukan tujuan melalui observasi atau mengajukan pertanyaan Aku ingin tahu apakah air membeku lebih cepat sendiri atau dengan tambahan gula Membangun hipotesis Apakah air membeku lebih cepat atau lebih lambat dengan penambahan gula? Uji hipotesis dan pengumpulan data Tempatkan dua wadah dengan jumlah yang sama air, satu dengan tambahan gula, ke dalam freezer. Pada interval 30 menit, buka freezer untuk menentukan status setiap kontainer. Lanjutkan sampai keduanya telah dibekukan. Tuliskan tiap kali kontainer diperiksa dan ketika mereka masing-masing mencapai tingkat sepenuhnya membeku. Menganalisa data Tinjau data. Menyimpulkan Memutuskan Apakah air membeku lebih cepat atau lebih lambat dengan penambahan gula? Mengkomunikasikan hasil-hasil Melaporkan temuan baik secara lisan atau dalam format tertulis. Praktek Biologi Ilmu pengetahuan alam lainnya yang banyak berhubungan dengan kehidupan kita bahkan tubuh kita serta komponen-komponen yang ada di dalamnya adalah biologi. Sebenarnya belajar biologi memang menarik karena apa yang dipelajarinya lebih dekat dengan diri kita dan sering kita jumpai. Karena ilmu ini juga bisa bersifat terapan maka sangat dianjurkan praktek dalam pembelajaran biologi sebagai penunjang teori. Praktek biologi yang benar adalah praktek yang menggunakan metode ilmiah. Seperti apa contohnya? Berikut adalah salah satu contoh tersebut Tentukan tujuan melalui observasi atau mengajukan pertanyaan Aku ingin tahu apakah tanaman kacang akan tumbuh lebih cepat di luar atau di dalam. Membuat hipotesis Yang akan tumbuh lebih cepat dalam jangka waktu 3 minggu – tanaman kacang ditempatkan di luar atau tanaman kacang yang ditempatkan di dalam? Menguji hipotesis dan pengumpulan data Tanaman 4 tanaman kacang dalam ukuran pot yang sama dengan jenis tanah yang sama. Tempatkan dua di lokasi luar rumah dan dua di lokasi dalam ruangan. Setiap hari, selama 3 minggu, amati dan ukur pertumbuhan tanaman. Pastikan bahwa tanaman menerima jumlah yang sama air. Menganalisa data Tinjau data dan menentukan bagaimana tanaman di kedua lingkungan berkembang dalam dua minggu. Menyimpulkan Berdasarkan data, tentukan apakah ada jawaban konklusif untuk pertanyaan apakah tanaman kacang ditempatkan di luar atau di dalam akan tumbuh lebih cepat. Mengkomunikasikan hasil-hasil Secara lisan atau tertulis bentuk berbagi hasil percobaan. Ringkasan Para ilmuwan menggunakan metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan tentang alam. Pertama, para ilmuwan mengajukan pertanyaan yang ingin mereka ajukan untuk dijawab. Latar belakang penelitian sangat penting untuk lebih memahami pertanyaan itu dan bisa menggerakkan ke langkah berikutnya. Contoh Metode Ilmiah Biologi tentang Tumbuhan Pertama-. Masalah -Pengaruh manusia sebagai faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan Dua-. Rumusan Masalah -Apakah manusia berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan? Bagaimana keadaan tumbuhan yang dirawat secara baik oleh manusia, dan keadaan tumbuhan yang tidak dirawat? Tiga-. Observasi -Mengamati tumbuhan yang selalu dipelihara, dirawat, diberi air dan diberi pupuk oleh manusia,tumbuhan tersebut tumbuh dengan subur. IV. Hipotesis -Mungkin tumbuhan akan tumbuh subur oleh manusia. V. Eksperimen 1. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh manusia faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan 2. Alat dan bahan untuk melakukan eksperimen tersebut adalah – 2 pot ukuran sama – 2 tanaman sejenis dan seukuran – Tanah – Pupuk – Air – Alat tulis Cara Kerja 1- Isi pot 1 dengan tanah,tanaman,dan pupuk lalu disiram,.. 2- Isi pot 2 dg tanah, tanaman tanpa diberi pupuk lalu diberi air,.. 3- Rawat tanaman dalam pot 1 secara baik,sementara tanaman dalam pot 2 dibiarkan ataw tidak dirawat, 4- Amati tanaman dalam pot 1 dan pot 2 daun,batang,dahan lalu bandingkan ke 2 tanaman tersebut… VI. Kesimpulan Setelah melakukan eksperimen kemudian dengan mengamati tanaman tersebut selama beberapa hari hasil yang saya dapat adalah Tanaman pada pot 1 tumbuh dengan baik dengan daun, batang dan dahan tumbuh sempurna,Tanaman pada pot 2 tumbuh sebaliknya, tumbuh dengan tidak baik dengan daun, batang dan dahan tidak tumbuh dengan sempurna,bahkan terlihat layu. Jadi, manusia sebagai faktor luar sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan, baik tidak nya tumbuhan tersebut tumbuh. Sekian penjelasan terkait pengertian metode ilmiah, tujuan, langkah metode ilmiah, serta contoh metode ilmiah. Semoga penjelasan di atas dapat membantu pembaca dalam kebingungannya memikirkan metode ilmiah. Terlebih terdapat contoh metode ilmiah yang diharapkan dapat mempermudah pembaca jika ingin membuat semua contoh metode ilmiah. Baik pelajar sekolah menengah pertama, SMA, maupun perguruan tinggi. Kami yakin masih banyak kekurangan yang dihadirkan dalam tulisan ini sehingga wajib bagi kami untuk senantiasa belajar. Selamat belajar. Selamat melawan kebodohan dengan gembira! Originally posted 2021-01-16 144514.
JawabanBerikan contoh metode ilmiah dalam kehidupan sehari hari. Menentukan obyek penelitian. Mengidentifikasi permasalahan. Menetapkan kerangka berpikir. Menyusun teori atau hipotesis. Melakukan penelitian untuk membuktikan hipotesis. Menyusun hipotesis baru berdasarkan penelitian jika hipotesis yang lama kurang tepat. Menjelaskan hasil jadiin jawaban terbaik, trims !
buat tahapan metode ilmiah terhadap permasalahan dalam kehidupan sehari-hari